PENYEBAB CACINGAN YANG TAK DISADARI PADA ANAK

 

1. Tidak Cuci Tangan Sebelum Makan

Anak yang jarang cuci tangan sebelum makan lebih mungkin mengalami cacingan. Hal ini karena telur cacing dapat berada di tangan dan kuku anak. Telur cacing bisa masuk ke mulut bersamaan dengan makanan. 

Telur cacing bisa berasal dari area bermain anak yang kurang bersih. Karenanya, untuk mencegah infeksi cacing, parasit, bakteri, ataupun virus, Ayah dan Bunda harus membiasakan anak mencuci tangan secara rutin, terutama sebelum makan.

2. Jajan Sembarangan

Jajanan atau makanan yang tidak terjaga kebersihannya, khususnya yang berada di area terbuka, seperti di pinggir jalan mudah terpapar debu dan dihinggapi lalat. Lalat adalah hewan yang sangat mungkin membawa telur cacing dan bakteri lainnya. 

Terlebih, jika penjual makanan tidak menjaga kebersihan tangan saat menyajikan dan mengambil makanan. Karena itu, untuk mencegah cacingan, Ayah dan Bunda perlu memastikan kebersihan makanan, cara penyajian, dan lokasi jajan anak.

3. Bermain Tanah dan Tidak Menggunakan Alas Kaki
 

Tidak sedikit anak yang gemar bermain di tanah. Padahal, tanah adalah tempat yang nyaman bagi cacing untuk hidup. 

Berdasarkan American Academy of Pediatrics, salah satu cacing yang hidup di tanah adalah cacing tambang. Larva cacing tambang dapat masuk melalui permukaan kulit dan menginfeksi tubuh si kecil.

Anak yang bermain tanah, tidak menggunakan alas kaki, serta tidak mencuci tangan, kaki, dan kukunya sehabis bermain di area tersebut berisiko mengalami cacingan.
 

4. Makan Daging yang Belum Matang

Cacing pita berkembang biak di dalam tubuh sapi atau babi. Jika jenis daging merah tersebut diolah dan disajikan dalam kondisi kurang matang, anak yang mengonsumsinya bisa berisiko mengalami cacingan.

Daging yang kurang matang mungkin mengandung telur cacing yang masih hidup. Ketika dimakan, telur dapat menetas di dalam usus si kecil dan tumbuh menjadi cacing pita.

5. Bermain di Perairan Kotor

Beberapa jenis cacing hidup di perairan kotor, seperti sungai atau danau. Jenis cacing yang dimaksud, misalnya cacing hati dan cacing kandung kemih. 

Saat anak berenang dan berendam di perairan kotor, larva cacing dapat masuk melalui permukaan kulit dan menginfeksi tubuh si kecil.

Untuk mencegah infeksi cacing pada anak, Ayah dan Bunda perlu mengantisipasi penyebab cacingan pada anak di atas. Caranya, dengan membiasakan si kecil mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, bermain menggunakan alas kaki, rutin menggunting kuku, serta mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali. 

Pastikan pula, daging dan makanan yang dikonsumsi si kecil dalam keadaan matang dan higienis.

Apabila Ayah dan Bunda melihat tanda-tanda cacingan pada anak, segera periksakan kondisi buah hati ke dokter, ya! Beberapa gejala cacingan yang perlu diwaspadai, di antaranya lemas, sering mengantuk, pucat, sakit perut terus menerus, perut kembung dan membesar, mual, muntah, diare, serta buang air besar (BAB) berdarah. 

sourch : www.klikdokter.com